Jumat, 28 Januari 2011

psikologi belajar

BAB I
Hubungan Antara Perkembangan Dengan Belajar

A.    Perkembangan psiko-fisik siswa
Para ahli psikologi menganggap perkembangan  sebuah proses yang berbeda dengan pertumbuhan. menurut pakar perkembangan adalah suatu proses perubahan yang kualitatif yang mengacu pada fungsi pada organ-organ jasmaniah. dan perkembangan itu akan berlanjut sampai manusia itu mati. Sedangkan pertumbuhan ialah hanya terjadi sampai manusia itu mencapai kematangan fisik, artinya manusia tidak akan mengalami pertumbuhan jika tubuh manusia itu mengalami Kematangan.
     Perkembangan psiko-fisik yang dipandang berpengaruh di dalam kegiatan belajar siswa yaitu;
·    Perkembangan motor; proses perkembangan yang mempengaruhi tentang pertahanan aneka ragam keterampilan fisik manusia.
·    Perkembangan kognitif; berpengaruh pada ke intelektualan atau kecerdasan otak pada anak.
·    Perkembangan sosial atau moral; perkembangan mental yang berkaitan dengan perubahan cara anak di dalam berkomunikasi.
 
B.    Arti penting perkembangan kognitif bagi proses belajar siswa
    Ranah psikolok yang terpenting adalah ranah kognitif,. ranah kejiwaan yang yang berkedudukan pada otak ini, dalam perspektif psikolog kognitif adalah sumber sekaligus kejiwaan lainnya, yaitu ranah afektif dan ranah psikomotor. tidak seperti organ-organ tubuh lainnya organ otak sebagai markas fungsi kognitif bukan hanya sebagai penggerak aktifitas pikiran, melainkan juga  sebagai pengontrol aktivitas perasaan dan perbuatan. sebagai menara pengontrol, otak selalu bekerja pada  siang dan malam. Sekali kita kehilangan `fungsi kognitif  maka kita akan mengalami kerusakan berat pada otak, martabat kita akhirnya sedikit berbeda dengan hewan.
    Demikian halnya orang yang menyalah gunakan kelebihan kemampuan otak untuk memuaskan hawa nafsu dengan mempertahankan hawa nafsunya maka martabat orang tersebut akan menjadi lebih hina dari pada hewan bahkan akan menjadi sesat.
          Pengembangan fungsi kognitif dilakukan dengan cara sebagai berikut;
·    Poses PBM memahami, meyakini dan mengaplikasikan isi dan dan nilai pelajaran,
·    Proses PBM  memecahkan masalah dengan mengaplikasikan isi dan nilai materi pelajaran.
        Apabila kita telah memperhatikan dan mengaplikasikan fungsi diatas maka kita    akan menghasilkan buahnya yaitu;
·    Kecakapan kognitif siswa
·    Kecakapan afektif siswa
·    Kecakapan psikomotor siswa.





















BAB II

Konsep Dasar Belajar
A. Arti penting Belajar
1.    Arti penting belajar bagi perkembangan manusia
          Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung di dalam belajar. disebabkan oleh kemampuan berubah karena belajar, maka manusia dapat berkembang jauh dibandingkan mahluk-mahluk lainnya, sehingga mereka dapat terbebas dari kemandigaan fungsinya sebagai kholifah Tuhan di muka bumi.
    Kualitas hasil proses perkembangan manusia itu banyak terulang pada apa dan bagaimana ia belajar. selanjutnya tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia itu akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri. E.L. Thordike seorang pakar teori Srbond meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi setengah saja maka peradaban sekarang ini tak akan berguna bagi kehidupan mendatang. bahkan, mungkuin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan sang zaman.
2.    Arti penting bagi kehidupan manusia
    belajar jga memainkan peran penting di dalam mempertahankan kehidupan sekelompok manusia di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis bisa terjadi karena belajar.

B  Belajar, Memori dan Pengetahuan
1.    Perspektif psikologi
    Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang tergolong ahli cognitivitast sepakat bahwa hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. memori yang kita artikan sebagai ingatan itu adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage aytem, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat pada otak.
·    Pusat memori dan pengetahuan
    Secara global otak terdiri dari dua bagian besar yaitu, bagian atas yang disebut cortex atau neocortex, bagian bawah yang disebut medulla dan sekitarnya. Otak atas yang terdapat dalam sepsis yang berderajat tinggi seperti manusia yang bersifat dinamis dan potensinya dapat dikembangkan seluas-luasnya, sedangkan otak bawah yang terdapat pada spens tinggi dan juga spen rendah yakni kera, kucing, dan seterusnya bersifat statis, namun otak bawah memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut;
1)    Medulla, berfungsi mengendalikan pernafasan, penalaran , pencernaan, dan detak jantung,
2)    Cerebellum, berfungsi mengkoordinasi berbagai gerakan organ jasmani dan reflek-reflek,
3)    Thalamus, berfungsi terutama sebagai stasiun penyambung informasi motor dan informasi motor dari sub-sub bagian otak bawah ke otak atas,
4)    Hypothalamus, berfungsi mengatur ekspresi-ekspresi yang berasal dari dorongan dasar seperti dorongan lapar dan dorongan seksual.
·    Ragam memori dan pengetahuan
    Ditinjau dari sudut informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori manusia itu terdiri atas dua macam;
1)    semantic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian,
2)    episodic memory, yaitu memori khusus yang menyimpan informasi peristiwa-peristiwa.
·    Memori dan IQ
    IQ pada dasarnya merupakan sebuah ukuran tingkatan kecerdasan yang berkaitan dengan usia, bukan kecerdasan itu sendiri. secara harfiyah IQ ialah hasil dari intelegensi. intelegensi sendiri dalam psikologi memiliki arti yang beraneka ragam antara lain yang paling pokok adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi baru secara cepat dan efektif atau kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif. Dengan demikian intelegensi dapat di sinonimkan dengan kecerdasan.
2.    Perspektif Agama.
    Islam  dalam hal penekanannya terhadap siknifikasi fungsi kognitif dan fungsi sensori sebagai alat penting untuk belajar, dan sangat jelas, karena di dalam Al-Quran ada kata-kata kunci seperti Ya'qilun, Yatafakkarun, Yubshirun, Yasmaun, dan sebagainya.ini semuanya menunjukkan bukti betapa pentingnya penggunaan ranah cipta dan karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu pengetahuan.
·     Arti penting memori dan pengetahuan
    Islam, menurut dari.Yusuf Qardhawi (1984), adalah Akidah yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan diri secara membabi buta. Dan menurutnya juga berdasarkan Hadist Rosululloh  yang berisi perintah belajar, karena hanya melalui belajarlah ilmu pengetahuan dapat diraih.
·    Alat Psiko-Fisik untuk belajar
    Alat psiko-fisik itu seperti yang terungkap dalam beberapa firman tuhan, adalah sebagai berikut;
a)    Indra penglihat, yaitu alat fisik yang berguna menerima informasi visual,
b)    Indra pendengar, yaitu alat fisik yang berguna untuk menerima informasi verbal atau stimulus suara dan –bunyi-bunyian,
c)    Akal yaitu potensi kejiwaan manusia berupa sistim psikis yang kolek untuk menyerap, mengolah, menyimpan, dan memproduksi kembali item-item informasi dan pengetahuan (ranah kognitif).
C.    Teori-teori pokok Belajar
Teori pokok dalam belajar terdiri dari atas;
1)    Koneksionisme
2)    Pembiasaan klasik
3)    Pembiasaan perilaku respon
4)    Pembiasaan asosiasi dekat
5)    Teori kognitif
6)    Teori belajar sosial.
    Teori kesatu, kedua ,ketiga, dan keempat bersifat behavioristik(hanya memperhatikan perilaku jasmaniah saja) sedangkan teori kelima bersifat kognitif, yakni bahwa belajar merupakan peristiwa mental bukan semata–mata behavioral. teori ke enam berbasis behavioris tetapi dipandang moderat karena memperhatikan arti penting aspek kognitif manusia.
    Menurut aliran behaviorisme, setiap siswa lahir tanoa warisan atau pembawaan apa-apa dari orang tuanya, dan belajar adalah kegiatan reflek-reflek jasmani terhadap stimulus yang ada serta tidak ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan atau warisan.
Menurut aliran kognitif, setiap siswa lahir dan membawa bakat dn kemampuan mentalnya sendiri. faktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk menentukan merespon atu tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak bersifat otomatis seperti halnya dengan robot.

D.    Proses dan tahapan Belajar
    Dalam psikologi belajar, cara atau langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan di timbulkan hingga tercapai hasil tertentu.  Dalam definisi Robber  istilah ''tahapan perubahan" dapat kita pakai sebagai kata proses. jadi proses belajar dpat diartikan sebagai tahapan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi pada manusia. Tahapan belajar menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut, diantaranya adalah;
a)    Menurut Bruner, meliputi
·    Informasi(penerimaan materi)
·    Transformasi(pengubahan materi dalam materi)
·    Evaluasi(penilaian penguasaan materi)
b)    Menurut witting, meliputi
·    Acquisition(perolehan materi)
·    Storage(proses penyimpanan)
·    Retrieval(memproduksi kembali materi dari memori)
c)    Menurut A. Bandura, meliputi
·    Attention phase (perhatian)
·    Retention phase (penyimpanan dalam ingatan)
·    Reprodoktion phase (reproduksi)
·    Motifation phoseb (motifasi) yang kemudian menghasilkan kinerja tertentu.















                       
















BAB III
Karakteristik, Manifestasi, Dan Ragam Belajar

A.  Karakteristik perubahan belajar
      setiap perilaku belajar selalu di tandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik.
·    Intentional (disengaja)
·    Positif dan aktif(bermanfaat dan atas hasil usaha sendiri)
·    Efektif dan fungsional(berpengaruh dan timbulnya perubahan baru).
B.    Manifestasi perubahan belajar
      Manifestasi belajar nampak dalam;
·     Manifestasi belajar
·     Manifestasi ketrampilan
·     Manifestasi ketrampilan
·     Manifestasi berfikir asosiatif dan daya ingat
·     Manifestasi berpikir rasional dan kritis
·     Manifestasi sikap
·     Manifestasi apresiasi
·     Manifestasi tingkah laku afektif
C.    Ragam-ragam belajar
    Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang di harapkan. keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam-macam.
jenis-jenis belajar meliputi;
·    abstrak
·    keterampilan
·    sosial
·    pemecahan masalah
·    rasional
·    kebiasaan
·    apresiasi
·    pengetahuan/studi.
BAB IV

Efisiensi, Metode Pendekatan, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

A.  Efisiensi Belajar
Definisi Efisiensi Belajar
 Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya. dengan demikian ada dua efisiensi dalam belajar yang dapat di capai oleh sang Siswa;
·    Efisiensi usaha belajar
·    Efisiensi hasil belajar

B.  Pendekatan Dan Metode Belajar
      1  Ragam pendekatan belajar
          terdiri atas;
·    Pendekatan hukum Jost
·    Pendekatan Ballartd dan Clanchy
·    Pendekatan Biggs
2. Ragam metode belajar
terdiri atas;
·    SQ3R (survey, question, read, recite, review)
·    PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review).
     
C.  faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
          Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam;
v    faktor internal(dalam diri siswa)
meliputi;
ü    Aspek fisiologis seperti keadaan mata dan telinga,
ü    Aspek psikologi seperti intelegensi.
v    faktor eksternal (dari luar diri siswa)
meliputi;
ü    Lingkungan sosial
ü    Lingkungan nonsosial (rumah, gedung, sekolah, dan sebagainya).
v    faktor pendekatan belajar siswa.
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan;
ü    Pendekatan tinggi
ü    Pendekatan menengah
ü    Pendekatan rendah.




























BAB V
Transfer, Lupa, Jenuh,Dan Kesulitan Belajar

A. Transfer belajar
            Transfer belajar ialah pengaruh kecakapan hasil belajar dalam sebuah situasi terhadap kegiatan belajar dalam situasi lainnya. Ragam transfer terdiri atas;
ü    transfer positif (mempermudah kegiatan belajar lainnya)
ü    transfer negatif (mempersulit kegiatan belajar lainnya)
ü    transfer  vertikal (mempermudah kegiatan belajar yang lebih tinggi)
ü    transfer lateral (mempermudah kegiatan belajar yang setara)

B.  Lupa dan kejenuhan belajar
·    Peristiwa Lupa
    Lupa adalah hilangnya kemampuan menyebut/melakukan kembali informasi dan kecakapan yang telah disimpan dalam memori.
faktor-faktor penyebab lupa meliputi;
ü    Gangguan proaktif (gangguan pengetahuan lama terhadap pengetahuan baru )
ü    Gangguan reproaktif (gangguan pengetahuan baru terhadap pengetahuan lama)
ü    Represi (penekanan pengetahuan baik di sengaja maupun tidak disengaja)
ü    Perbedaan situasi antara waktu belajar dengan waktu mereprodoksi,
ü    Perubahan minat dan sikap terhadap pengetahuan yang bersangkutan,
ü    Tidak pernah latihan/tidak pernah dipakai,
ü    Kerusakan jaringan syaraf otak
·    Peristiwa jenuh dalam belajar
            kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang dipakai untuk belajar tetapi tidak mendatangkan hasil.
      faktor-faktor penyebab kejenuhan dalam belajar meliputi;
ü    kecemasan dampak dari keletihan (terutama kelemahan mental),
ü    kecemasan terhadap patokan kebersihan yang terlalu tinggi,
ü    situasi kompetitif yang ketat dan memerlukan kerja intelek yang berat,
ü    pemaksaan diri dalam mencapai kinerja akademik yang optimum tanpa di iringi dengan peningkatan intensitas belajar.
C.    Kesulitan Belajar
     Kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja akademik dan munculnya misbehavior siswa baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas rendah. karena itu semua disebabkan oleh faktor intern dan ekstern siswa.
faktor-faktor kesulitan dalam belajar;
v    Faktor intern meliputi;
ü    Kognitif, antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi siswa,
ü    Afektif, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap,
ü    Psikomotor, antara lain seperti terganggunya alat indera penglihatan dan pendengaran.
v    Faktor ekstern meliputi;
ü    Lingkungan keluarga
ü    Lingkungan perkampungan atau masyarakat
ü    Lingkungan sekolah.
v    Diagnosis Kesulitan Belajar
        Diagnosis ialah upaya identifikasi fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan belajar siswa, langkah-langkah yang di pergunakan ialah;
ü     Melakukan observasi kelas,
ü     Memeriksa pendengaran dan penglihatan siswa khususnya yang di diduga mengalami kesulitan belajar,
ü     Mewancarai orang tua atau wali siswa
ü     Menggunakan tes dianostik bidang kecakapan tertentu,
ü     Nenggunakan tes intelegensi.
v    Kiat mengatasi kesulitan belajar
langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar meliputi;
ü      Analisis hasil diagnosis
ü      Identifikasi kecakapan yang perlu
ü      Penyusunan program remedial teaching.


Judul buku; Psikologi Belajar
Pengarang; Muhibbin Syah, M. Ed.
Penerbit; PT. Raja Grafindo Persada,
Diterbitkan; Jakarta,
Tahun; 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar